Jumat, 10 Juni 2011

Tugas Akhir. Filsafat Pendidikan & Filsafat Pendidikan Matematika

PERAN FILSAFAT DI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN SEBAIT GORESAN PENULIS UNTUK  BERPIKIR TINGKAT TINGGI DENGAN APA YANG TELAH DIPEROLEHNYA
Oleh : Meita Fitrianawati/08301244015/P.Mat Swa 08

            Perjalanan kali ini dimulai dengan menuliskan beberapa goresan di dalam berpikir tingkat tinggi, yaitu refleksi. Merefleksi yang telah dilaksanakan oleh penulis selama mengikuti salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa jurdik pendidikan matematika yaitu perkuliahan filsafat  pendidikan matematika oleh Bapak Marsigit selaku dosen pengampu. Banyak hal yang saya dapatkan di dalam belajar kuliah filsafat pendidikan matematika. Dimana di dalam kuliah filsafat  ini tidak hanya ilmu saja yang kita peroleh akan tetapi sebuah karakter yang tertanam dalam diri kita. Sebuah pencapaian yang indah karena ilmu dapat kita peroleh dengan belajar, membaca dan ilmu dapat kita dapat ketika kita berkemauan untuk belajar sendiri dengan ilmu yang sudah ada akan tetapi sebuah karakter yang tidak dapat kita peroleh secara instan banyak proses di dalamnya dan kita tidak dapat memperoehnya sendiri dengan kita belajar dari pengalaman kita dan orang lain. Berikut beberapa karakter yang harus kita tanamkan untuk kehidupan kita yang akan datang :
1. Jangan sombong
            Hal ini yang selalu didengungkan oleh Bapak Marsigit ketika kita usai tes jawab singkat. Di dalam tes jawab singkat hampir semua siswa tidak lulus. Hal ini memang disengaja karena jika kita nilainya baik, kita sangat rentan akan mitos yang akan membawa kita kepada kesombongan. Dan hal ini menyadarkan kita bahwa kita baru memperoleh sebagian kecil ilmu yang ada dan yang mungkin ada di dunia ini. Sehingga mendorong kita untuk belajar, belajar, dan belajar lagi.
2. Ketika kita berpikir, Letakkan hati di atas pikiran kita
            Hati merupakan dimensi paling tinggi di dalam filsafat dan Hubungan kita dengan Tuhan kita adalah hati kita. Sehingga di dalam proses berpikir, letakkan hati di atas pikiran kita sehingga kita tidak akan meragukan adanya Tuhan. Dan hal itu merupakan hal yang harus dihindari di dalam berfilsafat dan segeralah kita mohon ampun kepada Tuhan dan berdoa. Karena doa dan ilmu adalah 2 hal yang mampu melawan mitos dan berjalan secara seimbang karena jika kita berilmu tetapi kita tidak berdoa kitalah orang sombong dan ketika kita berdoa tetapi kita tidak belajar maka kitalah sedang omong kosong. 
3. Baca dan tuliskan maka kau akan dianggap ada
            Hal yang harus dilakukan para mahasiswa adalah membaca blog Bapak Marsigit dan mengomentari apa yang tertuang di dalamnya. Semua yang tertuang di dalam blog adalah menyimpan banyak makna yang tersirat sehingga di dalam membaca membutuhkan kondisi yang nyaman bukan kondisi di saat kita patah hati, emosi, marah, dan sedih karena jika kondisi kita seperti itu kita tidak dapat mengilhami isi yang terkandung di dalamnya. Komentar termasuk salah satu pedoman penilaian untuk mata kuliah ini dan merupakan penolong nilai kita. Maka baca dan komentar merupakan suplemen wajib di dalam kita menempuh mata kuliah ini dan di dalam menuliskannya kita harus terhindar dari plagiatism. 
4. Percayalah bahwa yang mustahil itu mungkin ada
      Obyek di dalam kita berfikir adalah yang ada dan yang mungkin ada. Dan semua yang mungkin ada akan menjadi ada tergantung sudut pandang kita di dalam melihatnya. Akan tetapi kita harus ingat bahwa di dalam filsafat berdimensi-dimensi yaitu Tindakan-Tulisan-Pikiran-Hati. Tindakan kita tak mampu untuk mengikuti tulisan kita, tulisan kita tak mampu mengikuti pikiran kita dan pikiran kita tak mampu mengikuti relung hati kita. Dan di dalam kita filsafat tidak ada yang benar dan salah sehingga hal ini mendorong kita untuk bebas berpikir. Dan hubungan yang ada dan yang mungkin ada  adalah mereka sama-sama berada di dalam pikiran kita. Dan di dalam berpikir kita harus sopan santun terhadap ruang dan waktu.
5. Berpikir Kritis
            Hal yang harus kita punya adalah berpikir kritis. Dengan berpikir kritis kita dapat melawan kejamnya dunia dan tajamnya mitos-mitos.

Mungkin hanya karakter-karakter itu yang dapat saya tuliskan. Dan kehidupan kita sekarang, kita sedang menyelam sambil minum air yaitu selain kita menggapai dunia kita kita juga menggapai akhirat kita, GAMBARU & GANBATTE!
            Perjalanan selanjutnya dilanjutkan dengan menggali peran filsafat di dalam pembelajaran di sekolah.
            Filsafat di dalam sekolah adalah filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh ilmu pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan  Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik. Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar. Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan yang di luar aturan atau ketidaksopan dan santun terhadap ruang dan waktu di dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan. Peranan filsafat pendidikan ditinjau dari tiga pilar di dalam filsafat, yaitu
1.      Ontologi
      Ontologi merupakan bagian filsafat yang mempelajari masalah hakekat. hakekat dunia, hakekat manusia, termasuk di dalamnya hakekat anak. Dan Ontologi merupakan hal pokok di dalam pendidikan. Sebagai contoh adalah hakekat anak. Karena anak bergaul dengan dunia sekitarnya, maka ia memiliki dorongan yang kuat untuk memahami tentang segala sesuatu yang ada. Dan gurulah yang menjadi fasilitas bagi anak di dalam mengembangkan minat dari anak didiknya bukan menjadi determinist bagi anak-didiknya.
      Dan menurut Ebbut dan Straker (1995) mendefinisikan matematika sekolah yang kemudian disebut sebagai Hakekat Matematika Sekolah sebagai berikut :
1)      Matematika adalah penelusuran pola atau Hubungan
2)      Matematika adalah kegiatan problem solving
3)      Matematika adalah kegiatan investigasi
4)      Matematika adalah komunikasi
      Dan konsep ini dpandang sebagai alternatif agar matematika di sekolah tampak lebih ramah dan menyenangkan bagi diri siswa
2.      Epistemologi
      Kumpulan pertanyaan berikut yang berhubungan dengan para guru adalah epistemologi. Pengetahuan apa yang benar? Bagaimana mengetahui itu berlangsung? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita mengetahui? Bagaimana kita memutuskan beberapa perbedaan? Apakah kebenaran itu konstan, ataukah kebenaran itu berubah dari situasi satu kesituasi lainnya? Dan akhirnya pengetahuan apakah yang paling berharga? Bagaimana menjawab pertanyaan epistemologis tersebut, itu akan memiliki implikasi signifikan untuk pendekatan kurikulum dan pengajaran. Pertama guru harus menentukan apa yang benar mengenai muatan yang diajarkan, kemudian guru harus menentukan alat yang paling tepat untuk membawa muatan ini bagi siswa. Meskipun ada banyak cara mengetahui, setidaknya ada lima cara mengetahui sesuai dengan minat / kepentingan masing-masing guru, yaitu mengetahui berdasarkan otoritas, wahyu tuhan, empirisme, nalar, dan intuisi. Guru tidak hanya mengetahui bagaimana siswa memperoleh pengetahuan, melainkan juga bagaimana siswa belajar. Dengan demikian epistemologi memberikan sumbangan bagi teori pendidikan dalam menentukan kurikulum. Pengetahuan apa yang harus diberikan kepada anak dan bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut, begitu juga bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut.
3.      Aksiologi
      Cabang filsafat yang membahas nilai baik dan nilai buruk dan sangat erat kaitannya dengan pendidikan, karena dunia nilai akan selalu dipertimbangkan atau akan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan tujuan pendidikan. Langsung atau tidak langsung, nilai akan menentukan perbuatan pendidikan. Nilai merupakan hubungan sosial. Pertanyaan-pertanyaan aksiologis yang harus dijawab guru adalah Nilai-nilai apa yang dikenalkan guru kepada siswa untuk diadopsi? Nilai-nilai apa yang mengangkat manusia pada ekspresi kemanusiaan yang tertinggi? Nilai-nilai apa yang benar-benar dipegang orang yang benar-benar terdidik? Pada intinya aksiologi menyoroti fakta bahwa guru memiliki suatu minat tidak hanya pada kuantitas pengetahuan yang diperoleh siswa melainkan juga dalam kualitas kehidupan yang dimungkinkan karena pengetahuan. Pengetahuan yang luas tidak dapat memberi keuntungan pada individu jika ia tidak mampu menggunakan pengetahuan untuk kebaikan atau ia mampu menjadi saksi bagi keilmuannya.
     
Semoga kelak nantinya kita dapat menjadi guru yang sebenarnya bagi anak didik kita. dan menjadi guru yang kritis dengan segala hal. Amien

SUMBER :
                     - http://powermathematics.blogspot.com
     - http://ndankgo.blogspot.com/2010/06/makalh-filsafat-pendidikan.html

Rabu, 25 Mei 2011

Tugas 5 Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika


MELEMPAR KATA DALAM BAHASA,
 MENYIMPAN MAKNA DALAM FILSAFAT
Oleh : Meita Fitrianawati/08301244015/P.Mat Swa 08

            Sebuah perjalanan yang sangat panjang dan membutuhkan proses, sehingga kita mampu untuk merefleksian apa yang telah terjadi di dalam diri kita. Dan sekarang saya akan melakukan perjalanan untuk menggapai dimensi tertinggi dalam filsafat yaitu refleksi. Merefleksikan tanya jawab singkat yang sudah terlaksana di waktu yang lampau.
Untuk pertama kali, saya akan membahas mengenai pendidikan karakter. Di dalam dunia pendidikan hal yang paling penting adalah bagaimana membentuk karakter siswa agar siswa mampu mentransfer karakter ke dalam pendidikan terutama pendidikan matematika yang dapat melalui  dari empat cara komunikasi  yaitu
1.      Komunikasi material matematika
Komunikasi material matematika adalah komunikasi dengan dimensi paling rendah karena di dalam implikasi dari kesetaraan subjek dan obyek memiliki posisi yang paling lemah dalam sifat di dalam menunjukannya.
2.      Komunikasi formal matematika
Hubungan antara perbedaan sifat ke dalam dan keluar yang menentukan sifat dari subjek atau objek komunikasinya. Perbedaan sifat-sifat subjek atau objek memberikan penguatan adanya perbedaan sifat penunjukan.
3.      Komunikasi normatif matematika
Komunikasi ini mempunyai dimensi yang lebih tinggi karena keterlibatan satuan-satuan potensinya lebih banyak, lebih luas, dan lebih kompleks. Dan komunikasi normatif matematika ditandai dengan meluruhnya sifat-sifat penunjukan n pada diri subjek dan obyeknya.
4.      Komunikasi spiritual matematika.
Komunikasi ini adalah komunikasi yang mempunyai dimensi paling tinggi karena Sifat-sifat korelasional keluar dari konsep matematika menunjukkan keadaan semakin jelas dan tegasnya apakah dalam bentuk ke luar ke atas atau ke luar ke bawah.

Di dalam  perjalanan yang kedua, saya akan membahas mengenai tema hantu pada kelas RSBI.  Sering di dalam kita melakukan refleksi-refleksi sebelumnya membahas tentang tema hantu, tapi apakah kita mengetahui siapa hantu di dalam kelas tersebut. Hantunya yang terdapat di dalam kelas tersebut adalah Casablanca, Casablanca adalah sebuah daerah yang terdapat di Jakarta. Di daerah Casablanca terdapat jembatan, dan jembatan tersebut konon katanya terdapat hantu, jembatan casablancaini pernah difilmkan. Alasan mengapa kelas ini mengambil hantu yang bernama casablanca  adalah segala yang ada  dan yang mungkin ada. Hal yang mungkin ada salah satunya adalah melakukan inovasi. Karena hantu ini muncul secara modern dan tidak semua orang tahu tidak seperti kuntilanak atau pocong yang berkesan tradisional seperti dalam sebuah forum tanya jawab inovasi digambarkan sebagai jangkerik di sore hari dan burung pagi berkicau di pagi hari adalah tradisional.
Di dalam perjalanan selanjutnya saya akan membahas mengenai dialog-dialog filsafat yang pertama dan dialog filsafat yang kedua yang subyekya dalam dialog tersebut adalah Bapak Marsigit, Mahasiswa dan elegi. Perbedaan antara dialog yang pertama dan yang kedua adalah di dalam dialog yang pertama terdapat subyek elegi sedangkan dialog yang kedua tidak terdapat subyek elegi. Akan tetapi dalam waktu yang bersamaan obyek juga dapat berperan sebagai obyek yang menerangkan suatu subyek sekaligus sebagai subyek bagi obyek yang lain. Subyek dan predikat adalah unsur dasar pembentuk bahasa. Dan kita tidak mengigkari bahwa subyek dan predikat akan melekat di setiap kalimat.
 Cita-cita orang berfilsafat adalah membangun dunia.  Di dalam membangun dunia, kita tidaklah sempurna, karena kita pasti mempunyai kesalahan baik yang kita sadari atau pun tidak di dalam berfilsafat.salah satunya kita harus mohon maaf atas sifat arogansi filsafatku itu karena kurang santunnya memanggil nama-nama para filsuf. Karena memanggil para filsuf itu tidaklah disertai dengan gelar misalnya atau unggah-ungguh kalau menurut bahasa jawa. Dan yang kedua kita harus mohon maaf atas kelancangan filsafatku terhadap subyek penguasaku yaitu karena kelancangan filsafatku terhadap subyek, mengatakan yang salah dengan salah dan mengatakan yang benar dengan benar walaupun jika hal itu dikatakan maka sebenarnya akan membuat situasi yang tidak nyaman bagi orang lain. Mohon maaf atas Kemarahan Filsafatku karena selalu berfilsafat. Dan mohon maaf atas kesombongan filsafatku karena juga selalu berfilsafat. Karena dengan kemarahan dan kesombongan dalam berfilsafat itu dapat menyebabkan kita terjebak dalam jebakan filsafat, karena tidak ikhlas, dan penuh dengan kepura-puraan.
Perjalanan selanjutnya saya akan membahas mengenai infinite regrest atau suatu yang tidak pernah berujung. Filsuf ini adalah Socrates. Karena ilmu menurut Socrates adalah pertanyaan, karena pertanyaan dan tak kunjung ada jawabnya maka akan mencapai tak hingga atau infinite regress. Pertanyaan ini juga akan menimbulkan suatu ilmu. Sebagai contoh adalah seorang Guru matematka SD di sebuah sekolah SDIT, yang bertanya mengenai diskusi kelompok. Dengan pertanyaan itu kita dapat mengetahuinya. Sedangkan  ilmu menurut Imanuel kant adalah pikiran. Filsafat adalah olah pikir yang meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Anti Filsafat itu ternyata adalah Filsafat juga. Karena filsafat sangat luas. Dan setiap manusia mempunyai filsafatnya masing-masing. Maka berapa banyak filsafat di dunia ini? Maka filsafat di dunia ini adalah infinite regress.
Perjalanan selanjutnya adalah untuk melengkapi refleksi dalam tempo ini. Hidupku itu adalah sebuah reduksi. Antitesis dari reduksi itu sendiri adalah idealisasi. Di dunia ini yang lengkap jika ada Aku atau Bukan Aku, maka separo dari duniaku atau juga separo dari duniamu dan jika menjadi satu maka kita dapat membangun dunia yang merupakan cita-cita orang berfilsafat.  Filsafat adalah  Ilmu yang mempelajari tentang segala aturan-aturan atau hukum-hukum. Karena di dalam filsafat ada 3 pilar yang harus dipenuhi yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.  Determinist adalah menentukan nasib orang lain, maka sebagian dosaku itu dikarenakan Determinisku. Maka dirikulah orang yang paling berbahaya di dunia ini. Dan orang terseksi di dunia ini menurut forum tanya jawab adalah Barack Obama. Jatuhnya suatu sifat yang satu terhadap sifat yang lainnya atau yang disebut dengan aksiden. Gelar tertinggi dari seseorang yang mencari ilmu hanyalah digunakan sebagai saksi dari keilmuannya. Transformasi dunia yang satu ke dunia yang lain itu adalah dalam ruang dan waktu.
Perjalanan kali ini diakhiri dengan pembahasan mengenai sumbu di dalam filsafat. Di dalam setiap sumbu mempunyai 2 ujung yang saling berlawanan. Ujung-ujung dari setiap sumbu  disebut dengan kutub.  Kutub dari ruang adalah jauh dan dekat,  kutub dari waktu adalah yang lalu, sekarang dan yang akan datang,  kutub dari spiritual adalah material, formal, normatif.   Dan setiap kutubnya mempunyai hubungan masing-masing yang dapat dijelaskan atau diterangkan di dalam filsafat. Misalkan mengenai hubungan antara reward dan punishment Dalam suatu pembelajaran, dikenal istilah reward dan punishment. Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan, sedangkan punishment artinya hukuman atau sanksi. Siswa mau belajar karena takut hukuman yang diberikan guru atau ingin mendapatkan reward adalah sesuatu yang tidak baik. Karena hal ini bukan sesuai dari minat dari dalam diri siswa tersebut. Di dalam filsafat dikenal dengan 3 sumbu, sumbu tersebut sering dikenal dengan 3 pilar dalam filsafat yaitu
1.      Sumbu ontologi
Yaitu  sumbu yang merentang dari intensif sampai ekstensif
2.      Sumbu epistimologis
Yaitu sumbu yang merentang dari benar sampai salah. Dan untuk pengambilan keputusan
3.      Sumbu aksiologis
Yaitu merentang dari yang baik sampai yang buruk, dari etis sampai estetika.

Rabu, 11 Mei 2011

Tugas 4 Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika


KARENA SEMUA YANG ADA  DAN YANG MUNGKIN ADA
 PADA PIKIRAN KITA DAN SEBAGIAN YANG ADA, ADA DI SINI
SEASSON 2
Oleh Meita Fitrinawati/08301244015/P.Mat Swa 08

Bagian 1 (Cara Memahami Suatu Ilmu Dengan Pendekatan Filsafat)
            Salah satu tingkatan dalam filsafat adalah material lalu ke  formal lalu ke normatif setelah itu adalah spiritual.

Ontologi
Epistemologi
Aksiologi

Ontologi
Hakekat dari Hakekat

Manusia hanya beruaha mengetahui hakekat dari apapun sebenar-benarnya atas hakekat tidak lain dan tidak bukan yang Maha Pencipta
Hakekat daripada epistemologi

cara epistemologi dengan ontologi tidak dapat dipisahkan
Hakekat dari dari Aksiologi

 Sifat dari yang ada
Hakekat baik dan buruk itu apa? Dalam filsafat merentang, segala sesuatu merentang .
Contoh : baik buruk orang satu dengan yang lain berbeda-beda
Misalkan : Osama bin laden tewas itu baik/buruk tergantung orangnya.

Epistemologi
Metode Untuk Menggali Hakekat

 Metode menggali hakekat agar kita bertemu degan Tuhan
Dalam agama Islam adalah Tarekat
Kebenaran Metode

Untuk mengetahuinya sebelumnya harus mengetahui haekat epistemologi
Metode Untuk Mengungkap Baik Dan Buruk

Untuk mengungkap baik dan buruk bermacam-macam. Misalnya adalah Osama bin Laden yag dicap oleh adalah seorang teroris maka epistemologi . di dalam Filsafat kritik terhadap orang yang berkuasa apabila tidak pas dianggap sebagai musuhnya
Aksiologi
Baik/ burukya hakekat  tata etik dengan estetikanya berpikir hakekat. Memikirkan Tuhan tidak  dipasar atau di kereta api. Aksiologi hakekat di Masjid/Gereja
Estetikanya cara etik dan estetikanya
Bagaimana cara mengungkapkannya.
Metodenya tidak aktif bisa kontraproduktif  (minta uang orang tua)
Misal :
Resepsi pernikahan menyampaikan keburukan dengan cara yang baik.
Orang Jawa menyukai lambang yang tersembunyi.
Tebu : antening kalbu
Kalau mengalir dengan cinta.
Suami Istri harus mantap di hati

Bagian 2 (Infinite Regress)
Contoh dari Infinite Regress adalah Di dalam bermimpi, bermimpi lagi, sampai tak terhingga.  Segala macam bermimpi bleh dan wajar. An setiap mimpi tidak dapat diceritakan ke orang lain.


Bagian 3( Batas Pikiran)
            Batas pikiran kita adalah hati kita. Yang mengembangkan pikiran tanpa percaya dalam hati adanya Tuhan adalah berpikir Prejudice. Di dalam filsafat, ada syarat yaitu tidak prejudice.
 Material → Formal→ normatif →Spiritual.
Tindakan → tulisan →pikiran→ doa
Bagian 4 (Mitos)
            Mitos dapat diartikan secara luas, sempit, dalam dan dangkal.
Di dalam arti primitif  misalnya adalah sering kita mendengar banyak yang percaya akan pohon ada yang menunggui. Elum tentu mitos itu tidak baik karena mitos jika diartikan secara profesional adalah untuk memperkokoh kekuasaan raja. Semakin banyak menciptakan mitos, semakin berkuasa.yang diajarkan ke anak, mitos bagi orang dewasa. Dan mendefinisikan mitos berdimensi-dimensi artinya adalah berbagai macam cara kita di ddalam mendefinisikan mitos.
Bagian 5 (Tertarik Mempelajari Filsafat)
Karena senang berdiskusi dan dunia itu dapat di rangkum dalam satu kata yaitu kritis. Filsafat kritis oleh Immanuel Kant.  
Bagian 6 (Matematika Netral)
Misalnya adalah 2 + 3 = 5, apabila netal terhadap ruang dan waktu.
Karena 2≠ 2 jika dikaitkan dengan waktu. Karena  jika sudah dilekatkan dengan waktu 2 yang pertama berbeda dengan 2 yang kedua.
Bagian 7 (Tema Hantu di RSBI)
 Di dalam elegi ritual ikhlas, yang bersih hatinya adalah semua terjaga dari hal sekecil apapun.


Bagian 8 (Kata Terbaik Untuk Tuhan)
Kata terbaik untuk Tuhan adalah tergantung agama yang dianut. Di dalam Islam, ketika kita menyebut ama-Nya Alla ( dengan epistemologi yang baik)
Bagian 9 (Khayalan Tingkat Tinggi Adalah Secara Sadar/Tidak Sadar)
Sadar jika diartikan ke dalam adalah refleksi diri dan jika diartikan ke luar adalah berkhayal. Berkhayal adalah separuh dunianya, berlogika tapi tidak ada perjalanan.  Berkhayal adalah tidak logis sehingga tidak punya fondamen.
Logika mempunyai fondamen sedangkan berkhayal belum tentu.
Misal : berkhayal menjadi presiden Amerika
Jika tidak sadar akan ruang dan waktu adalah gejala gila.
Bagian 10 ( Cara Mensistensiskan Antara Pikiran, Hati, Dan Dunia)
Cara mensistensikan antara pikiran, hati, dan dunia adalah dengan berdoa.
Bagian 11 (  Peran Dan Pengaruh Bahasa Dalam Filsafat)
Bahasa tidak lain tidak bukan adalah rumahku
Bahasa tidak lain tidak bukan adalah pikiranku
Maka bahasa adalah diriku sendiri
Bahasa adalah untuk menjelaskan filsafat. Dan berpikir filsafat  melalui bahasa. Sepanjang jaman orang berfilsafat menggunakan bahasa. Bahasa dalam filsafat jawa adalah sastra gending . bahasa tidak mampu menjelaskan adalah.
Immanuel Kant menganaisis sebagai Subyek dan predikat sebagai Hukum Identitas dan Hukum Kontradiksi

Rabu, 04 Mei 2011

Tugas 3 Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika


KARENA SEMUA YANG ADA  DAN YANG MUNGKIN ADA
 PADA PIKIRAN KITA DAN SEBAGIAN YANG ADA, ADA DI SINI
Oleh Meita Fitrinawati/08301244015/P.Mat Swa 08

Bagian 1 (Fenomena)
 Setiap fenomena bisa  dikatakan selalu bersifat berubah ataupun bersifat tetap karena berpikir filsafat berdimensi-dimensi tergantung akan ruang dan waktunya. Atau dapat dikatakan lain yaitu apa yang berpikir tetap? dan apa yang berubah? Atau jika dikaitkan dengan para filosof  jika termasuk pengikut Heraclitos  maka  bersifat berubah dan jika pengikut Permenides maka  bersifat  tetap.
Bagian 2 (Orang yang paling seksi)
            Orang yang paling seksi tergantung sudut pandang mana yang akan kita lihat. Menurut Marsigit, orang yang paling seksi adalah orang yang menarik perhatian dunia atau berpengaruh terhadap dunia yaitu sosok itu menurut Marsigit adalah Barack Obama yang dikaitan dengan kuasanya. Menurut saya orang yang paling seksi adalah kedua orang tua saya karena kedua orang tua adalah orang yang mempengaruhi di dalam kehidupan saya.
Bagian 3 (Incomentsurable)
            Incomentsurable adalah mengukur dengan ukuran  yang  tidak sama atau bersikap tidak adil. Sebagai contoh adalah ketika kita melihat pola hidup orang perkotaan yang hidup di lingkungan perumahan karena adanya persaingan antar warga yang sangat kuat sehingga terkadang memaksakan situasi dan orang yang memaksakan situasi adalah incommentsurable. Dan lawan dari incomentsurable adalah comentsurable.  Contohnya adalah jika kita membandingkan  dengan yang berpengalaman. Di dalam matematika adalah penerapan skala bilangan, dalam segitiga siku-siku kita dapat menunjukan panjangnya sisi siku-sikunya dengan bilangan bulat, sedangkan untuk sisi miringnya, tidak ada bilangan bulat yang menunjukan panjangnya sisi miring.  Dan sisi miring itu adalah tidak incomentsurable/comentsurable. Sehingga phytagoras adalah orang yang pertama kali  menemukan konsep incomentsurable.

Bagian 4 ( Pengaruh Hilbert di Indonesia)
Kita semua adalah kaum pengikut hilbert. Karena Hilbert telah berhasil membangun sistem matematika formal yang modern dan struktur matematika. contoh dari struktur-struktur matematika adalah geometri, aljabar, kalkulus, dll. Dan ilmu dari Hilbert kita gunakan sampai sekarang di Perguruan Tinggi.
Bagian 5 ( Mengiplementasikan matematika murni ke dalam pendidikan)
            Karena matematika membicarakan tentang  tiga pilar, yaitu
1.      Ontologi of Mathematics
            Yaitu  menjawab pertanyaan apa
2.      Epistemology of Mathematics
            Yaitu menjawab mengapa dan bagaimana
3.      Axiologi Mathematical
            Yaitu mejawab pernyataan untuk apa.
Sehingga bisa mengetahui kualitas secara bertingkat-tingkat atau mengetahui tingkat kedalaman kualitas. Baik kualitas fisik ataupun metafisik. Dan setiap persoalan itu berbeda karakteristik yaitu di dalam elegi adalah burung di pagi hari dan jangkerik di sore hari.

Bagian 6 (Tema Hantu di kelas RSBI)

            Setiap kata-kata, tulisan dan tindakan adalah doa.  Itu adalah pedoman yang harus kita pegang. Dan segala sesuatu itu jika kita berpikir positif maka positiflah dibalik semuanya. Dan jika udah berpikir negatif maka negatilah semuanya. Ketika memaknai tentang tema hantu di kelas  RSBI bahwa tulisan hantu  adalah suatu musibah. Sehingga perlu diruwat atau di dalam filsafat adalah dijelaskan. Dan pada level apa atau tingkat operasional yang seperti apa dan tidak cukup untuk mengomentari dengan pikiran akan tetapi dengan hati. Pada tema ini adalah langkahku, tindakanku itu adalah hantu. Atau pada siswa SMP adalah para generasi muda, dan generasi muda yang seperti itu adalah generasi muda yang kehilangan jati dirinya karena orang tua sekarang edang mengalami krisis sehingga perlu diruwat.   Akan tetapi menurut saya, Jika kita melakukan hal dengan cara yang biasa maka kita akan dilanda kebosanan. oleh karena itu dibutuhkan variasi untuk menghilangkan kebosanann tersebut..dengan tema yang berbeda akan memberikan rasa yang berbeda pula seperti tema dalam sekolah tersebut. menurut saya bertema hantu dan kematian selain unik atau berbeda hal ini juga dapat mengingatkan kita bahwa akan ada kehidupan lagi setelah kematian dan kita akan ditanya oleh Malaikat ibarat guru bertanya dengan muridnya selain itu jug, hantu dan kematian juga ibarat kuburan yang sering di dalam istilah juga "Rumah masa depan", hal ini juga dapat diartikan bahwa sekolah adalah tempat untuk kehidupan masa depan kita, selain itu kuburan penghuninya adalah orang-orang yang sudah meninggal yang sering juga untuk nama adalah Almarhum yang oleh siswa SMP ini sebagai daftar siswa. Oleh karena itu, kita dapat melakukan hal yang tidak biasa agar dapat menyemangati kita di dalam kita menuntut ilmu
Bagian 7 (Obyek Formal dan Obyek Material)
            Obyek formal adalah wadah, metode sedangkan obyek material adalah isi. Akan tetapi wadah juga bisa dipandang sebagai isi tergantung cara kita menjelakannya.  Dan di dalam matematika obyek formal matematika adalah research dan obyek material adalah obyek matematika. dan di dalam flsafat pendidikan matematika. obyek formalnya adalah  adalah filsafat sedangkan obyek materialnya adalah pendidikan matematika.
Bagian 8 (Pikiran Kita Dan Referensi)
            Di dalam filsafat adalah menerjemahkan dan diterjemahkan tentang teori dan praktek. Di dalam teori terdapat  tesis da antitesis. Dan antitesis itu adalah pikiranmu dan tesisnya adalah referensi. Sedangkan praktenya adalah pengalan dan atitesis kita. Dan perlu hati-hati dengan antitesis karena kita mudah terjebak oleh mitos.
Bagian 9 (Aplikasi Setelah Kita Mempelajari Filsafat)
            Di dalam filsafat aplikasi setelah kita mempelajari filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada karena sesuai dengan obyek filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada. Jadi aplikasi setelah mempelajari filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada.
Bagian 10 ( Manfaat/Pengaruh Pendidikan Karakter Untuk Pendidikan Di Indonesia)
            Pendidikan karakter yang penting adalah dari siapa dan untuk siapa. Dan orang yang menggarisbawahi karakter adalah orang yang tradisional.
Bagian 11 (tentang Ujian Nasional)
            Pemerintah mengakui tentang ketidakonsistennya pendidikan dan kebijakan sehingga ujian nasional mempunyai kebijakan setiap tahunnya sehingga tahun sekarang mempunyai kebijakan yang berbeda dengan tahun lalu. Untuk tahun yang sekarang guru juga menentukan tentang kelulusan siswa.  Kelulusan siswa memberikan dampak psikologis terhadap siswa. Hal ini yang seharusnya diperhatikan oleh         pemerintah. Banyak siswa yang stres karena tidak lulus UN. Dan UN sudah menjadi lahan, proyek, dan alat kesatuan bangsa. Dan Indonesia mempunyai kebijakan untuk Otonomi Daerah. Sehingga diserahkan ke daerahnya masing-masing.
Bagian 12 (Surat Terbuka Untuk Presiden)
            Surat terbuka untuk presiden adalah elegi saja yang bersifat formal. Dan surat terbuka untuk presiden hanyalah suatu pemberontakan dan hanyalah sebuah ide atau kajian filsafat.
Bagian 13 (Kemungkinan apa yag kita pikirkan akan menjadi kenyataan)
            Orang yang mempunyai cerah dan terang dalam pikiran kalau diekstensikan akan terang dalam hati, dan jika diekstensikan lagi akan terang dalam materiil. Terang dalam pikir kita harus mengetahui ontologi dari berpikir. Dan berpikir paling tinggi adalah mengambil keputusan. Sedangkan terang dalam hati, setinggi-tinggi keadaan hati adalah ketika kita merasa tidak ada jarak antara kita dengan Sang Pencipta. Eksperimen dari berpikir adalah mentransformir keadaan. Dan dalam bagian ini dikaitkan dengan intuisi dan intuisi itu adalah pengalaman, logika, justifikasi, dll. Dan kebenaran dengan logika adalah koherensi, cerah di dalam pengalaman adalah korespondensi. Dan cerah datang tiba-tiba adalah intuisi atau ilham.
Bagian 14 (Imajiner)
            Satu detik pun ketika anda tidak tidur maka sedetik itu pula kita tidak terbebas dari imajiner. Dan segala sesuatu yang kita lakukan, adalah ketika kita tidak tidur.
Bagian 15 (mana yang lebih dulu ada atau yang mungkin ada)
            Segala sesuatu itu tergantung sudut mana yang akan kita lihat. Jika kita melihat dari diri kita terhadap obyek di depan mata kita adalah yang mungkin ada dulu maka baru yang ada. Dan ketika kita melihat sudut pandang dari orang lain ke dalam obyek di matanya  maka yang mungkin ada itulah yag terdahulu. Dan untuk hubungan dengan Sang Pencipta maka ada dulu dan yang mungkin ada hanyala akan menjerumusan ke dalam mitos. Jadi dapat disimpulkan adalah segala sesuatu itu tergantung sudut mana yang akan kita lihat.
Bagian 16 ( Apa Yang Akan Kita Laporkan Dalam Perjalanan Imajiner)
            Yang kita laporkan dalam perjalanan imajiner adalah apa yang telah kita bayangkan. Sehingga dalam perjalanan Imajiner maka tulisan kita tidak mampu untuk mengikuti apa yang telah kita bayangkan. Dan bayangan kita itulah perjalanan Imajiner kita.
Bagian 17 (Minta Maaf Tentang Kesombongan/Kelancangan Berfilsafat)
Minta maaf dalam kesombongan atau kelancangan kita berfilsafat adalah ketika kita menyebutkan salah satu filusuf tanpa menyebutkan Bapak, gelar, dll.  Misalnya saja ketika kit menyebut nama Plato kita tidak menyebutkan menurut Bapak Plato, atau ketika kita tidak menyebutkan  Marsigit tanpa mncantumkan gelar seperti menurut Bapak Dr. Marsigit, atau yang lainnya.
Bagian 18 ( Hermeneutika)
            Hermeneutika adalah diterjemahkan dan menterjemahkan, dan untuk lebih rinci mengenai hal ini adalah membaca buku tentang hermeneutika dan penulis dari hermeneutika adalah Habermas.